Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Tidak akan terlahir anak cucu Adam ke dunia ini jika tak ada perempuan. Namun, dengan mudahnya mereka melupakan pengorbanan yang dilakukan oleh perempuan. Seakan-akan membantah adanya pertolongan dari perempuan. Dikekang layaknya para kambing dalam kandang, itulah nasib Perempuan sekarang.
Pendidikan yang dibatasi dan asumsi bahwa perempuan hanya sebagai ibu rumah tangga layaknya pelayan, itulah yang terjadi di lapangan. Wajarnya, tugas seorang suami ialah memberi perlindungan untuk istrinya dan memberi hak pada istrinya sebagai seorang perempuan.
Di lain tempat, perempuan bahkan diperlakukan layaknya hewan. Mereka bahkan dijadikan babu, jalannya dipersulit, bahkan tidak mendapat hak yang harusnya mereka dapat, yang lebih keji lagi, mereka justru dibunuh dengan kejam. Bobroknya lelaki zaman sekarang menjadi salah satu penyebab kasus kekerasan terus terjadi tiap tahunnya.
Dilansir dari Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan atau yang dikenal sebagai Komnas Perempuan, dalam websitenya komnasperempuan.go.id, dalam CATAHU (Catatan Tahunan) 2023, mencatat jumlah kekerasan terhadap perempuan pada tahun 2023 sebanyak 289.111 kasus. Data ini menunjukkan bahwa angka kekerasan terhadap perempuan mengalami penurunan (55.920 kasus, atau sekitar 12%) dibandingkan tahun 2022.
Beranggapan bahwa lelaki di atas segalanya, terutama perempuan. Itulah yang menjadi penyebab utama. Bahkan dengan tega merenggut hak dan kewajiban dari perempuan itu sendiri. Ditambah tidak ada kesetaraan gender dalam rumah tangga, politik, pendidikan, kesehatan dan sebagainya membuat para lelaki lebih leluasa untuk bergerak bebas layaknya penguasa dunia.
Oleh karena itu, sebagai korban harusnya tidak takut untuk melapor atas tindak kejahatan yang mereka dapat. Dan, seorang lelaki yang berpendidikan dan berakal sehat, terutama seorang suami, diharapkan bisa memberi hak dan kewajiban yang harusnya perempuan dapat.
Saat ini, perempuan tak lagi layak untuk dikekang, biarkan mereka bermimpi setinggi langit, karena itulah hak yang mereka miliki. Selamat Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
Oleh: Khalish Zeinadin
Editor: Khalish Zeinadin