31.1 C
Yogyakarta
Rabu, 9 Juli 2025
BerandaArtikelMenghimpun Aksi Selama Pandemi

Menghimpun Aksi Selama Pandemi

Pandemi corona di Indonesia belumlah usai. Jumlah kasus penduduk yang positif terjangkit virusnya masih kian bertambah besar dan banyak. Tercatat dalam web kemkes.go.id, hingga Sabtu, 06 Juni 2020, sebanyak 30.514 korban positif keganasan virus corona. Namun dalam kehidupan keseharian kita di Indonesia, penanganan virus corona kini telah memasuki babak baru dengan new normal-nya.

PSBB secara ketat dilaksanakan dan pemerintah menginstruksikan kepada masyarakat untuk bekegiatan di rumah saja (Work From Home). Adanya instruksi untuk berkegiatan dirumah berdampak pada kegiatan sosial, ekonomi, kesehatan, serta spiritual masyarakat. Masalah baru muncul dengan meningkatnya jumlah pengangguran, kesejahteraan masyarakat yang menurun drastis, dan kegaduhan atas informasi yang bertebaran selama pandemi membuat sebagian masyarakat Indonesia tergerak untuk melakukan aksi-aksi sosial untuk menyelamatkan bangsa dari keterpurukan.

Di sini penulis mencoba menghimpun gerakan-gerakan sosial masyarakat selama pandemi. Walaupun kita sudah bisa kembali berkegiatan dengan kenormalan baru, namun aksi-aksi sosial yang telah berlangsung harus terus dilaksanakan. Gerakan yang telah dilakukan baik secara individu maupun kelompok masyarakat diantaranya:

Solidaritas Pangan

Aksi sosial ini merupakan inisiasi kelompok masyarakat generasi milenial di berbagai daerah. Banyak kelompok pemuda daerah yang telah melaksanakan aksi ini, seperti di Yogyakarta, Magelang, Temanggung, Surabaya, dan banyak daerah lainnya.

Tujuannya tidak lain membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi corona. Memaksa para pekerja harian untuk tetap di rumah tanpa pemasukan dan yang nekat berjuang keluar rumah demi mencari upah. Kegiatannya berupa pembagian makanan siap santap dan bahan pokok (sembako) yang dibagikan secara berkala. Mereka juga membuka donasi kepada seluruh masyarakat dermawan yang ingin turut membantu. Pembaca bisa juga turut mengikuti kegiatannya dengan memantau akun Instagram nya masing-masing dengan keyword solidaritas pangan.

Relawan Online

Demi menangkal berita hoax yang bertebaran di media sosial terkait virus corona, para mahasiswa kedokteran bekerja sama dengan berbagai macam pihak. Kerjasama dilakukan dengan kementerian, pemerintah, maupun pihak swasta, untuk membentuk relawan online. Tugasnya memiliki peranan penting dalam memberikan edukasi masyarakat mengenai informasi tentang virus corona dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana mereka harus bersikap dalam menghadapinya.

Kegiatannya yakni menggunakan kemajuan teknologi. Para relawan diberi pelatihan melalui jejaring media sosial. Setelah mereka paham dan siap untuk beraksi, para relawan menyebarkan video, poster, pesan berantai melalui media sosial yang dimiliki seperti WhatsApp, Instagram, Twitter, Facebook, dan lainnya. Selain itu para mahasiswa kedokteran juga melakukan anamnesis kepada masyarakat yang memiliki gejala Covid-19.

Konser Amal

Para pekerja seni tak mau ketinggalan. Dengan jiwa seni nan kreatif nya, menghadapi masa pandemi juga kian berkembang. Para musisi mengadakan konser virtual sebagai wujud eksistensi diri dan kreativitas selama pandemi. Serta menggalang dana untuk para korban keganasan Covid-19. Tak jarang dana amal yang dapat dikumpulkan bisa mencapai ratusan juta hingga milyaran rupiah.

Dermawan Perorangan

Selain aksi sosial yang dilakukan oleh kelompok orang, kegiatan perlawanan terhadap virus corona juga dilakukan oleh perorangan. Banyak figur publik, baik itu artis, selebriti, tokoh agama, maupun tokoh politik ikut menyedekahkan sebagian bahkan hampir seluruh hartanya untuk membantu penanggulangan virus corona.

Penjelasan diatas merupakan sebagian kecil dari aksi-aksi yang telah dilakukan selama pandemi berlangsung. Masih banyak aksi lain yang belum disebutkan karena keterbatasan. Penulis berharap kepada seluruh pembaca, walaupun kita telah memasuki new normal, jangan sampai perbuatan baik yang telah kita lakukan selama pengetatan pandemi tidak dilaksanakan kembali. Selalu berbuat baik di manapun dan kapanpun merupakan sebuah keniscayaan mutlak. (Mufti Alhakiki)

Oleh: M. Afdhol Mufti Alhakiki
Editor: Ahmad Rulim
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

105FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -