27.5 C
Yogyakarta
Jumat, 27 Juni 2025
BerandaKabarBincang Santuy #3: IPM Mu'allimin Mau Dibawa ke Mana?

Bincang Santuy #3: IPM Mu’allimin Mau Dibawa ke Mana?

Pada tanggal 12 November 2020, IPM Mu’allimin baru saja mengadakan acara, yaitu “Bincang Santuy”. Pembicara dari acara ini adalah Addyn Daffa yang juga menjabat sebagai ketua umum IPM Mu’allimin tahun ini. Acara ini berkonsep tanya jawab antar moderator dan pemateri. Di acara kali ini, IPM membahas banyak hal, mulai dari tagline, kegiatan selama pandemi, proker-proker, dan lain-lain.

Berkaitan dengan tema acara kali ini, sebenarnya IPM Mu’allimin mau dibawa ke mana? Addyn selaku pembicara menjelaskan bahwasanya IPM Mu’allimin mempunyai gerakan yang inklusif, luas dan tak terbatas, jadi IPM ini selalu menyesuaikan dengan zaman. Ia juga menjelaskan ingin menjadikan IPM rumah yang nyaman, yang semua anggotanya dapat berekspresi, berpendapat dengan bebas tanpa adanya rasa takut.

Selain membahas tentang tema, acara kali ini juga membahas tentang tagline. Kenapa sih harus “Pelajar Demokratis”? Ia menjelaskan periode IPM kali ini adalah tahun politik, yang tentu erat kaitannya dengan demokrasi. Sebagai pelajar tentunya harus bisa mengkritisi hal ini, harapannya IPM dapat menjadi cerminan bagaimana kita harus berdemokrasi. Kedua, IPM adalah wadah aspirasi, dalam berdemokrasi tentu aspirasi adalah hal yang wajar, maka dengan hal itu, IPM ingin semua civitas academica Mu’allimin dapat menyampaikan aspirasinya tanpa rasa takut.

Ia menjelaskan beberapa hal yang sudah IPM lakukan dengan tagline-nya, di antaranya adalah gerakan komunitas, forum ketua kelas, dan kotak saran. IPM juga berfokus kepada isu-isu yang beredar dan menyikapinya layaknya pelajar.

Lalu, acara ini juga membahas tentang orientasi IPM. Addyn menjelaskan bahwa orientasi dari IPM itu sendiri adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Dengan tagline-nya tentu ini selaras, sebagaimana Al-Qur’an juga menjunjung perdamaian yang tentu itu bisa diwujudkan dengan adanya kebebasan berpendapat, kenyamanan setiap anggota dan rasa saling tanggung jawab.

Dalam acara ini dapat kita simpulkan, bahwa IPM adalah gerakan yang tidak selalu beracuan dengan tingkatan di atasnya, IPM selalu berinovasi dan membuat terobosan terobosan baru, yang itu bahkan beberapa tidak ada di sekolah lainnya. Dengan tagline-nya yang menarik, IPM ingin menunjukkan bahwa kebebasan berekspresi (sesuai batasan) adalah hal yang penting agar anggotanya merasa nyaman. Dengan beberapa hal di atas tentunya bukan tidak mungkin IPM dapat mewujudkan tujuannya, yaitu rumah yang nyaman. Nyaman bagi para anggotanya dan untuk seluruh siswa Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.

Oleh: Nizar Arhamni
Editor: Ahmad Rulim
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

105FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -