Setiap bangsa di dunia ini memiliki pahlawan. Mereka yang mengorbankan waktu, harta, hingga jiwa dan raga mereka untuk tanah air tercinta. Mereka yang dengan berani mengangkat senjata melawan para musuh bangsa, walaupun maut terlihat jelas di ujung mata. Mereka yang berjuang di belakang layar, berdiplomasi secara hukum dan “mengemis” pada dunia guna mendapatkan pengakuan bangsa, walaupun hal itu terkadang menyakitkan dan sia-sia. Dan mereka yang berjuang untuk kemajuan bangsa, mencerdaskan bangsa, dan mempertahankannya. Menghiraukan segala caci-makian, bahkan oleh bangsanya sendiri.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya”, imbuh Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia dan juga salah satu pahlawan proklamator. Sebuah perkataan yang sederhana, namun memiliki arti yang dalam. Karena peran pahlawan tidak bisa dihilangkan dari suatu bangsa. Merekalah yang mendirikan, mempertahankan, dan menjaga suatu bangsa entah dari bangsa lain maupun bangsa mereka sendiri.
Jika ada yang bertanya, “Mengapa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya? Kenapa besarnya bangsa bukan karena besarnya ekonomi dan lain sebagainya?” Ya, ekonomi, teknologi, dan lain sebagainya juga merupakan beberapa faktor besarnya suatu bangsa. Tetapi ketika suatu bangsa dapat menghargai jasa para pahlawannya, maka bangsa itu menjadi bangsa yang besar.
Makna perkataan Soekarno bukanlah sesederhana itu. Karena pahlawan bukanlah hanya mereka yang berjuang mendirikan dan mempertahankan bangsa dengan berperang. Bukan hanya mereka yang mempertaruhkan jiwa dan raga, meneteskan keringat dan darah pada tahun 1945 dulu. Tetapi juga para guru, yang berjuang mencerdaskan bangsa. Para petani, penyangga tatanan Indonesia yang berjuang memberi pangan bangsa. Polisi dan militer, yang menjaga bangsa ini dari ancaman luar maupun dalam. Serta masih banyak lagi. Mereka juga pahlawan. Memang kebanyakan dari mereka dibayar untuk apa yang mereka lakukan. Tetapi apa yang mereka perbuat telah menjaga dan memajukan bangsa. Itulah apa yang pahlawan lakukan.
Ketika bangsa itu menghargai jasa mereka, menghargai guru, maka bangsa itu akan menjadi bangsa yang cerdas dan maju. Menghargai petani, maka bangsa itu tidak akan kekurangan pangan. Menghargai para pejuang kemerdekaan, mengambil hikmah atas apa yang mereka lakukan. Termasuk kesalahan mereka dan perjuangan mereka. Sehingga bangsa itu tidak mengulangi kesalahan para pejuang kemerdekaan, dan terus mengobarkan semangat para pejuang kemerdekaan. Karena sejarah terus terulang. Tinggal mana yang kita pilih untuk diulang.
Tanggal 10 November, hari yang dipilih bangsa ini untuk mengingat jasa para pahlawan. Hari di mana terjadi pertempuran besar di bangsa ini dalam rentetan perang mempertahankan kemerdekaan. Antara para pejuang kemerdekaan dengan pasukan Inggris dan Belanda, yang merenggut hingga belasan ribu nyawa. Tanggal 10 November, Hari Pahlawan, menjadi hari penghormatan bagi pahlawan-pahlawan bangsa ini. Juga menjadi pengingat bagi para penerus tentang jasa-jasa para pahlawan.
Oleh: Siriel Wafa N. F. Editor: Qonuni Gusthaf Haq
