27.1 C
Yogyakarta
Selasa, 12 Agustus 2025
BerandaArtikelDilema PAT Online

Dilema PAT Online

Pada 4 April lalu, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Madrasah Mu’allimin resmi mengadakan penilaian akhir tahun (PAT) berbasis online. Keputusan ini diambil melalui musyawarah terkait adanya wabah pandemi COVID-19.

PAT online berlangsung mulai 4 April hingga 18 April. Sebelumnya, Mu’allimin juga mengambil keputusan luar biasa, yaitu mengalihkan pembelajaran para santri di rumah masing-masing melalui pembelajaran (pemberian materi) dan penugasan online.

PAT online dikerjakan melalui aplikasi Edmodo. Siswa sebelumnya diwajibkan mengunduh aplikasi edmodo dan mendaftarkan diri. Lalu siswa memasukkan kode kelas sesuai kelasnya masing-masing yang telah dibagikan oleh pengajaran sebelumnya.

Teknis PAT tak jauh berbeda dengan penugasan online sebelumnya. Siswa diberi tugas dan tidak ada maksimal waktu pengerjaannya, semisal satu tugas harus dikerjakan 90 menit. Hanya saja, seluruh pelajaran harus sudah diselesaikan pada tanggal 15 April. Perbedaannya ada di pengawasan dan penilaian.

PAT online dikerjakan dengan pengawasan orang tua masing-masing. Pengawasan tidak begitu ketat, karena bagaimanapun wali murid punya kesibukan masing-masing. Tapi dengan ada maupun tidaknya pengawasan orang tua, pastinya siswa tetap bisa dengan mudah untuk mendapatkan informasi dan bertukar jawaban. Apalagi di dunia yang sekarang serba terhubung ini.

Untuk penilaian juga dinilai oleh orang tua masing-masing. Kunci jawaban akan diberikan secara berkala pada tanggal yang telah ditentukan. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas PAT online, siswa mengumpulkan tugas pada orang tua, setelah dinilai. Nilai kemudian dikirimkan ke madrasah.

Sekalipun dengan akses yang begitu memudahkan siswa. Pihak madrasah tetap mengingatkan untuk tetap berlaku jujur saat mengerjakan tugas. Karena ini semua kembali kepada pribadi siswa masing-masing. Kemudahan akses tidak menjamin siswa bisa mengumpulkan tugas sesuai tenggat waktu yang ditentukan. Pasti tetap ada saja, satu dua tiga atau empat anak yang terlambat mengumpulkan tugas.

Tugas memang bisa dikerjakan dengan mudah dan cepat, persoalannya bukan pada tingkat kesulitan soal atau kerumitan pengerjaannya. Namun, lebih karena siswa dihadapkan dengan dunia maya yang maha luas dan membuaikan. Siswa berhadapan langsung dengan Instagram, Twitter, Facebook, YouTube dan macam sosial media lainnya yang jauh lebih menyenangkan ketimbang menggarap soal-soal.

Sebenarnya, inilah yang lebih sulit ketimbang matematika, fisika, hadis, ilmu falak dan lain-lain. Bagaimana siswa bisa membatasi ngescroll Instagram, mutualan di Twitter, membalasi snap atau story sosial medianya, dan mulai mengerjakan tugas. Bakal lebih sulit pastinya untuk mengerjakan tugas dalam situasi yang membuat mager pwuoll. Dengan begini, PAT online tidak jauh beda dengan pengumpulan tugas sebelumnya.

Hal yang lebih dinilai adalah semangat siswa dalam mengerjakan tugas, dibanding nilai pengerjaannya. Karena nilai pengerjaan pasti akan baik, sangat baik malah. Karena bantuan mbah Google tentunya. Bila semua nilai sangat bagus, lantas nilai mana yang jelas bagusnya? Maka dari itu yang terpenting adalah semangat siswa mengumpulkan tugas yang menjadi nilai lebih, yang lebih bernilai.

Lebih dari itu semua, keputusan madrasah untuk tetap mengadakan PAT adalah keputusan tepat dan patutnya kita sebagai siswa untuk menjalankan dengan sebaik-baiknya. Karena untuk tetap melaksanakan pembelajaran di tengah pandemi adalah pekerjaan yang tidak mudah. Bukan hanya kita yang menghadapi pandemi ini, tapi juga seluruh civitas akademi Madrasah kita yang tercinta.

Dibalik kekurangan dan perspektif pro kontra tentang PAT, PAT tetaplah PAT, yang kita kenal sebagai salah satu syarat kenaikan kelas, yang tentunya harus dikerjakan dengan benar dan jujur. Jangan karena akses yang mudah menjadi dalil dihalalkannya mencontek dan berbuat curang. Sampai kapanpun mencontek dan berbuat curang adalah perbuatan yang tidak patut dilakukan.

Oleh: Nafiis Anshaari
Editor: Zhaaf
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

107FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -