Lembaga Pers Mu’allimin, Yogyakarta — Untuk meregenerasi kembali kader-kader Tapak Suci, Pimpinan Cabang Tapak Suci unit 009 mengadakan Pengambilan Badge Anggota pada kamis (17/10/2024). Dengan peserta yang terdiri dari kader tingkat 2 (wajib bagi seluruh kader tingkat 2), kader tingkat 3, dan kader tingkat 4. Pengambilan badge diadakan setiap tahunnya.
Tahun ini mengangkat tema “Bersatu dalam Gerakan, Merayakan Kekuatan dan Kebersamaan”. Dalam sambutan panitia acara yakni Fachim Ranjana kader tingkat 5 Aliyah dengan jelas ia menyampaikan maksud dari dipilihnya tema ini. “Bersatu dalam Gerakan, Merayakan Kekuatan dan Kebersamaan menekankan pentingnya solidaritas dan kolaborasi. Tema ini mengajak individu untuk saling mendukung dan menghargai perbedaan, sambil bersatu dalam upaya mencapai tujuan bersama. Gerakan ini merayakan kekuatan yang muncul dari kebersamaan, mendorong partisipasi aktif dan menciptakan lingkungan yang inklusif. Melalui kegiatan kolektif, diharapkan terjalin rasa persatuan yang lebih kuat dan semangat untuk menghadapi tantangan bersama-bersama,” ujarnya.
Di lain sisi, dengan langkah gagah berani dari para kader yang mengenakan seragam tapak suci, siap mengikuti Pengambilan Badge untuk memenuhi syarat sebagai anggota Pimpinan Cabang Tapak Suci Putra Muhammadiyah unit 009 Muallimin nantinya di periode tahun depan. Mengangkat pena sekaligus menyelaraskan aliran pikiran dari saraf otak menuju tangan dalam keadaan duduk sila yang siap menumpahkan jawaban dari beberapa soal tes tertulis dengan bobot materi: Ke-Islaman, Ke-Muhammadiyahan, Ke-Mu’alliminan, dan Ke-Tapak Sucian. Tes tertulis bertujuan untuk mengetes bagaimana para kader, bukan hanya mempunyai kemampuan di fisik saja tapi juga di dalam pemikiran.
Prosesi Pengambilan Badge
Setelah tes tertulis dan ISHOMA, tibalah di acara inti yakni Pengambilan Badge. Pengambilan badge tahun ini unik. Jika pada tahun sebelumnya hanya tes tertulis, tes fisik, dan sparing. Maka tahun ini ditambah dengan jurit malam, seluruh peserta diminta untuk berlari mengelilingi madrasah mulai dari start hingga finish yang sudah ditentukan oleh panitia. Para santri harus melewati 2 tahapan pada tahap 1 yaitu, tes tertulis dan tes fisik sekaligus mental.
Agenda berikutnya ialah ISHOMA. Memasuki waktu Maghrib para kader kompak dengan segera menyusun barisan secara rapi guna mendirikan sholat dan sekaligus ba’da dzikir salah satunya memberikan kultum. Antara Maghrib hingga Isya para kader saling bercengkrama satu sama lain untuk mengisi kekosongan waktu tersebut.
Setelah Isya barulah tes fisik dimulai, instruksi komando dari pimpinan ortom ini menyuruh untuk kepada para peserta lari keliling Kota Wirobrajan. Selesai lari para kader diberikan waktu istirahat terlebih dahulu kemudian dilanjut tes fisik dan mental oleh para kakak pimpinan TS. Dalam keadaan gelap malam para kader harus ikhlas rela dan siap untuk menerima instruksi-instruksi, seperti pasang sikap kuda-kuda, posisi kapal, push-up dan gerakan lainnya disertai teriakan dari para kakaknya guna pelatihan mental agar peserta tidak menjadi Generasi Strawberry. Memang tak banyak yang lolos untuk dipromosikan ke tahap berikutnya ada yang kemudian cedera ringan dan angkat kaki memilih untuk tidak terus melanjutkan tesnya.
Kemudian, pasca beberapa jam melewati tahap tes fisik dan mental, terpilihlah sejumlah 12 orang kader terbaik yang lolos ke tahap berikutnya. Sebagian lain yang tidak lolos di tahap 1 diarahkan pulang ke asrama masing-masing, sementara itu yang lolos lanjut ke agenda jurit malam mengelilingi gedung madrasah. Selesai jurit malam para kader melaksanakan agenda sabung, saling tarung sama lain ketahanan fisik dan stamina dibutuhkan pada saat itu, pukulan hingga tendangan mewarnai proses agenda tersebut untuk unjuk gigi siapa yang sanggup bertahan paling lama dari pertarungan tersebut.
Akhir kata dari kakak-kakak pengurus kepada para kadernya setelah berhasil melewati serangkaian acara mulai dari tes tertulis hingga tes fisik dan mental yaitu, “selamat kalian yang disini lolos ke tahap berikutnya.” Untuk tahap 2 diselenggarakan kamis tanggal 24 yang bertempat di Tempat Pemakaman Umum Kuncen nantinya.
Oleh: Mazaya Abdillah dan Idan Akhmad
Editor: Khalish Zeinadin
