30.3 C
Yogyakarta
Jumat, 27 Juni 2025
BerandaArtikelPeduli Lingkungan, Gebrakan Nyata atau Pansos Belaka?

Peduli Lingkungan, Gebrakan Nyata atau Pansos Belaka?

Pelajar Muhammadiyah di masa ini tampaknya mulai akrab dengan istilah “Peduli lingkungan”, “Ekologi”, dan “Kalpataru”. Pun juga muncul banyak sekali gerakan-gerakan pecinta alam. Namun, banyak pertanyaan yang muncul. Nyatakah perjuangan mereka selama ini? Apakah dengan membeli dan menggunakan peralatan yang konon, bisa membantu pelestarian lingkungan memiliki dampak besar? Mari kita ulas bersama-sama.

Mengerikan jika kita harus melawan pemerintah kita sendiri untuk menyelamatkan lingkungan.

Ansel Adams.

Pertama, pandangan saya tertuju pada orang-orang yang menyuarakan tentang gerakan pelestarian lingkungan. Namun bahkan dari diri mereka sendiri mengingkari apa yang mereka gembor-gemborkan. Misal, penulis pernah menemukan kertas-kertas bertuliskan “Selamatkan bumi, go green, jangan tebang pohon.”. Namun ketika kita cermati, ada ironi di dalam berkas-berkas sisa gerakan itu. Entah apa yang ada di pikiran mereka, hingga menuliskan jangan tebang pohon di atas jasad-jasad pohon yang ditebang hanya untuk selembar kertas. Menyedihkan, bukan? Niat mereka memang baik, namun malah berbalik.

Adapun terkait gerakan-gerakan ini, hendaknya menilik lebih dalam apa yang dinamakan pelestarian lingkungan atau ekologi itu sendiri, sebelum bergerak terlalu jauh. Toh, juga semisal memanfaatkan barang tak terpakai, misal koran bekas, atau sisa-sisa industri, itu juga lebih beradab. Memanfaatkan yang ada lebih baik daripada membeli yang baru. Bahkan barang bekas sekalipun, beli di pasar loak apa gunanya jika di salah satu sudut rumah kita tertumpuk barang-barang yang sudah mulai usang.

Jika kita menilik fakta, kehidupan kita memang tak lepas dari hal-hal yang merusak lingkungan. Misal dunia IT (baca: Teknologi Informasi) sendiri menyumbang hingga 2% total emisi gas rumah kaca terkait konsumsi listrik yang sangat besar. Itu baru sebagian kecil, belum lagi dari BBM yang digunakan untuk menghidupkan kendaraan bermotor kita, sampah-sampah yang dihasilkan tiap rumah per hari, dan jutaan hal-hal sepele yang ternyata berimbas pada kerusakan alam.

Oleh karena itu, mulailah kesadaran dari diri sendiri. Mulai dari hal yang kecil untuk melangkah menuju perubahan yang besar. Tak perlu menggembor-gembor gerakan-gerakan yang malah menjadi omong kosong. Sucikan diri, tebar kebaikan untuk sesama. (Fared/010420)

Oleh: Faried A. S.
Disclaimer: Konten adalah hak cipta dan tanggung jawab masing-masing pembuat, kecuali dinyatakan sebaliknya. Selengkapnya

Ikuti KweeksNews!

105FansSuka
1,153PengikutIkuti
41PengikutIkuti

Kiriman Terbaru

- Iklan -